Pendekatan Biomimikri Pada Penemuan Velcro

Siapa yang tidak kenal perekat sintesis simple dan praktis yang satu ini? Velcro ternyata ditemukan dari hasil inspirasi alam loh. Nah sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan biomimikri dan apa iya penemuan velcro adalah salah satu bentuk biomimikri? Yuk simak artikel berikut.

  1. Definisi Biomimikri

Berdasar dari buku Biomimicry oleh Janine M. Benyus (2002), istilah biomimicry dimaknai dari bahasa yunani yaitu bios yang berarti kehidupan dan mimesis yang berarti imitasi. Adapun pengertiannya secara deskripsi adalah sebagai berikut:

  • Alam sebagai model. Biomimikri adalah ilmu baru yang mempelajari model alam dan kemudian meniru atau mengambil inspirasi dari desain dan proses ini untuk memecahkan masalah manusia, misalnya sel surya yang terinspirasi oleh daun.

  • Alam sebagai ukuran. Biomimikri menggunakan standar ekologi untuk menilai “kebenaran” inovasi. Setelah 3,8 miliar tahun evolusi, alam telah belajar: apa yang berhasil, apa yang pantas, dan apa yang bertahan.

  • Alam sebagai pembimbing. Biomimikri adalah cara baru untuk melihat dan menghargai alam. Ini memperkenalkan era yang tidak didasarkan pada apa yang dapat kita ekstrak dari alam, tetapi pada apa yang dapat kita pelajari darinya.

Menurut Biomimicry Institute (2021), biomimicry adalah suatu pendekatan  untuk menciptakan inovasi dengan cara mencari solusi yang berkelanjutan terhadap tantangan-tantangan yang ada dengan meniru pola dan strategi dari alam. Saat menerjemahkan strategi alam ke dalam desain, terdapat tiga elemen penting yaitu Emulate (meniru), Ethos (sikap/jiwa/pandangan hidup), dan (Re)Connect (menghubungkan kembali). Seringkali biomimikri dikenal sebagai istilah bioinspired atau inspirasi dari sumber daya biologi. Kenyataannya, tidak semua bioinpired adalah biomimikri. Ada yang disebut sebagai biomorfisme yaitu mengacu pada desain yang secara visual menyerupai elemen dari kehidupan (terlihat seperti alam). Adapula bioutilisasi yaitu mengacu pada penggunaan sumber daya biologi pada desain/teknologi. Sedangkan yang membedakan adalah biomimikri berfokus pada fungsi (bekerja seperti alam).

2. Penemuan Velcro oleh George de Mestral

George de Mestral adalah seorang insinyur Swiss yang hobi berburu. Inpirasi penemuan velcro didapat setelah kembali dari perjalanan berburu di hutan bersama anjingnya. Saat itu beliau mendapati duri tanaman gulma yang disebutnya berasal dari tanaman cocklebur, menempel pada pakaiannya dan juga bulu anjingnya. Rekatnya duri tersebut membuatnya semakin penasaran. Alhasil de Mestral mengamatinya dibawah mikroskop dan menemukan cara kerja duri tersebut mengait serat pakaiannya. Dari sinilah kemudian beliau mulai mencoba untuk membuat perekat dengan prinsip hook and loop yang mana adanya kemungkinan mengikat dua bahan secara reversible dengan bahan yang sederhana. Ide tersebut awalnya kurang diterima, hingga bertemu dengan seorang penenun di Lyon Prancis (pusat kota tenun) yang pada akhirnya di tahun 1955 beliau berhasil mematenkannya dan dinamai velcro. Kata velcro merupakan singkatan dari dua suku kata bahasa Prancis yaitu velours yang berarti beludru dan crochet yang berarti kait. Velcro pertama kali digunakan di industri digantara sebagai pelengkap pakaian luar angkasa yang memudahkan astronot dalam berpakaian terutama saat di luar angkasa. 

3. Tanaman Cockleburr

Cocklebur diduga berasal dari amerika tengah dan selatan serta dianggap sebagai gulma berbahaya. Selain menghasilkan serbuk sari, tanaman Xanthium ini dengan cepat mampu menyaingi bahkan menggantikan sepsies lain. Tanaman ini menjadi gulma terutama pada tanaman perkebunan seperti jagung, kapas, kacang tanah dan kedelai sehingga menyebabkan penurunan produksi serta peningkatan biaya perawatan. Tanaman mudanya dapat meracuni binatang ternak bila dimakan. Sedangkan penyebaran tanaman ini cukup sulit dikendalikan. Hal ini dikarenakan buah keringnya atau biasa disebut dengan bur atau seed pods (polong biji), mudah menempel dan rekat pada bulu/rambut. Sehingga bila ada binatang atau manusia yang melewati tanaman cocklebur tentu ikut menyebarkan bakal pertumbuhan benih tanaman tersebut. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Saeed et al. (2020) kemampuan perkecambahan yang tinggi pada tanaman Xanthium dapat dilihat dari keberhasilan penyesuaian di habitat yang berbeda. Berikut karakteristik tanaman cocklebur yang ditulis oleh Duncan (2018)

4. Terinspirasi dari Cockleburr

Meskipun dikenal sebagai tanaman gulma dan spesies invasif (CABI, 2019), cocklebur atau Xanthium stumarium digunakan sebagai obat tradisional terutama di daerah Amerika utara, China, Malaysia, dan Pakistan. Bagian tanaman yaitu daun, akar, batang dan biji digunakan dalam untuk pengobatan berbagai masalah kesehatan seperti leukoderma, epilepsi, air liur, malaria, rematik, TBC, alergi rinitis, sinitis, urtikaria, rheumatoid arthritis, sembelit, diare, kusta, sakit pinggang, gatal-gatal, bakteri dan jamur infeksi. Melihat dari pemanfaatan oleh masyarakat, dilakukan penelitian oleh Khan et al. (2020) yang ternyata tanaman ini mengandung berbagai senyawa bioaktif antara lain protein, karbohidrat, fenol, tanin, flavonoid, saponin, seskuiterpen, lakton, glikosida dan polisterol sehingga berpotensi  sebagai  ketersediaan obat yang efisien, aman, dan murah yang serupa fungsinya dari tanaman cocklebur. 

Xanthium stumarium berasal dari bahasa Yunani kuno, Xanthium berasal dari kata “xanthos” yang berarti kuning dan “stumarium” yang berarti bantalan seperti bengkak. Kata ini merujuk dari seed pods/bur yang berubah dari hijau menjadi kuning (kemudian  menjadi coklat tua) (Dharmananda, 2002). George de Mestral, melihat karakter morfologi dari seed pods yang dikelilingi oleh duri bengkok. Rekatnya bur yang menempel pada pakaian dan rambut binatang, kemudian menjadi inspirasinya yang kini telah kita kenal inovasinya berupa velcro. Jika diamati melalu mikroskop seperti pada gambar 3, terlihat keserupaan antara bur dengan pakaian dan hook loop pada velcro (Frost et al., 2017).

5. Penutup

Penemuan velcro merupakan salah satu inovasi dari biomimikri. Seperti yang disampaikan oleh Benyus (2009) biomimikri yaitu belajar dari dan kemudian meniru bentuk alam, proses, dan ekosistem, untuk membuat desain yang berkelanjutan. Pada akhirnya biomimikiri memiliki potensi untuk mengubah pandangan kita terhadap dunia begitu juga desain kita.

When we look at what is truly sustainable, the only real model that has worked over long periods of time is the natural world” - Janine M. Benyus

(Ketika kita melihat apa yang benar-benar berkelanjutan, satu-satunya model nyata yang telah bekerja dalam jangka waktu yang lama adalah alam)

Benihbunbun punya produknya juga loh, dan kamu bisa checkout langsung di website ini:

Lihat produk benihbunbun lainnya dengan cara klik tombol dibawah ini:

Layanan konsultasi

Setiap pembelian produk benihbunbun maka akan mendapatkan fasilitas konsultasi tanam menanam dengan tim ahli kami

Kontak kami

Camp Garden Benihbunbun
Kampung Areng, Desa Wangunsari, Lembang, Bandung Barat – Jawa Barat – Indonesia

IMG_20201224_083032

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *