Hal paling menyenangkan setelah menanam sudah pasti adalah waktu panen nya. Sajian herbs dalam makanan sering kita jumpai di menu restoran asing. Meskipun dalam makanan Indonesia memang sangat awam menggunakan herbs, tidak ada salahnya jika kita mencoba memanfaatkan herbs yang kita tanam lalu kita olah jadi campuran makanan dalam rumah, karna khasiatnya memang sangat bagus dan juga memiliki aroma yang khas jika ditambahkan dalam makanan.
Teknik Pengawetan dengan Pengeringan
Di artikel sebelumnya kita pernah bahas tentang perbedaan herbs, rempah, dan herbal. Kali ini, kita akan memaparkan cara mudah untuk mengawetkan hasil panen tanaman kita, salah satunya tanaman herbs.
Biasanya, parsley segar dijadikan toping pelengkap menu makanan. Meskipun sebenarnya bisa saja jadi pengganti seledri dalam campuran sop kita, meskipun jadi campuran, tentu tidak banyak yang digunakan. Sedangkan tanaman parsley jika menua di tanamannya lama kelamaan menjadi kuning, kalaupun kita petik belum tentu dapat kita olah saat itu juga, kalau menyimpan di kulkas atau dibiarkan begitu saja, lama kelamaan juga akan layu dan hilang aromanya.
Lalu bagaimana?
Yap, sedia payung sebelum hujan. Kita awetkan hasil panen kita agar terjaga khasiatnya dan dapat kita konsumsi di kemudian hari. Metode pengawetan paling mudah dengan melakukan teknik pengeringan. Biasanya kalau skala besar, pengawetan terbaik dengan menggunakan alat dehidrator. Etttsss tenang aja, dengan skala rumah kita dapat melakukannya dengan lebih mudah. Di artikel sebelumnya pun pernah di bahas secara ilmiah tentang beberapa metode pengeringan. Ada 3 cara dan dari ketiga tersebut masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan.
Daftar Isi
Cara Mengeringkan Daun Herbs
Berikut metode praktis mengawetkan herbs ala benihbunbun, dan pastinya kita semua di rumah pun bisa mempraktekan nya.
- Petik daun yang bagus sampai tangkainya minimal sepanjang 5-7 cm (tidak perlu mencabut tanaman nya sampai akar).
- Cuci satu persatu dengan air mengalir. Tidak perlu menggunakan sabun kecuali jika tanaman kita disemprotkan pestisida.
- Jika sudah dicuci bersih, tiriskan dengan wadah beralaskan bambu seperti tampah. Karena lebih cepat membantu pengeringan dibanding wadah berbahan plastik.
4. Jika sudah dicuci bersih artinya sudah steril sehingga jauhkan dari tempat yang memungkinkan dihinggapi lalat atau serangga lainnya. Jauhkan pula dari tempat yang memungkinkan terkena debu. Dan letakkan di tempat yang tidak lembab agar tidak berjamur.
5. Jika sudah cukup kering (tidak basah), satukan tangkai-tangkai daun 10-20 atau secukupnya kemudian diikat dan ditali ke pengait/gantungan.
Dengan dijemur gantung angin-agin dan cukup terkena matahari meski dari ventilasi, dapat menjaga aroma khas dari herbs tersebut begitu juga dengan warnanya.
6. Lama pengeringan tergantung seberapa banyak yang diikat dan suhu ruangan tempat penjemuran. Jika sudah dirasa kaku, pilih daun-daun yang hijau nya bagus, kemudian pisahkan dari tangkainya.
7. Untuk mencacah hingga hancur, bisa menggunakan alat tumbuk atau mesin praktisnya gunakan blender. Simpan di wadah tertutup dan berikan silica gel untuk meminimalisir adanya jamur atau bakteri.
Metode Pengeringan Organ Tanaman Lainnya
Gimana? Mudah bukan?
Selain herbs kering, metode ini bisa kita gunakan untuk hasil panen lainnya, misal daun kelor yang nantinya bisa kita jadikan seduhan teh. Dan masih banyak lagi.
Seperti yang kita ketahui sebenarnya metode pengeringan ini sudah sedari dulu dilakukan oleh leluhur kita. Iya betul, pengeringan dilakukan untuk pembuatan jamu tradisional.
Jadi, yuk kita coba praktikan dirumah!
Benihbunbun punya produknya juga loh, dan kamu bisa checkout langsung di website ini:
Lihat produk benihbunbun lainnya dengan cara klik tombol dibawah ini:
Layanan konsultasi
Setiap pembelian produk benihbunbun maka akan mendapatkan fasilitas konsultasi tanam menanam dengan tim ahli kami